Sekitar 42 guru, pengawas, dan utusan siswa SMAN 1 Jeunieb Kabupaten Bireuen mengikuti Seminar Pendidikan yang di Aula SMAN 1 Jeiunieb, Sabtu 2 November 2019. Acara yang bertemakan “Manajemen Pendidikan Ala Rasulullah” menghadirkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen sebagai nara sumber. Acara ini juga menjadi salah satu program pengabdian Dosen, sebut Dekan FEB UNIKI, Dr. M. Yusuf A. Samad, M.M.
Dalam uraiannya, M. Yusuf menyatakan, Rasulullah SAW adalah teladan sejati dalam segala aspek kehidupan, terutama kali dalam pendidikan. Beliau adalah maha guru bagi kita ummat Islam dalam mengajarkan islam dan bagaimana meningkatkan kualitas SDM. Masa-masa awal penyampaian risalah yang beliau bawa adalah saat yang sangat krusial. Sebab. Beliaulah pendidik pertama bagi sahabat-sahabat beliau dalam mengenal islam hingga islam ada sampai saat ini. Lalu, kata doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Pasundan Bandung ini, Visi pendidikan Islam yang diimplementasikan Rasul dan sahabatnya, niscaya sangat terkait langsung dari cita-cita dan tujuan jangka panjang ajaran Islam itu sendiri, yaitu mewujudkan rahmat bagi seluruh manusia, sesuai dengan firman Allah berikut ini: “Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Jadi di utusnya Nabi Muhammad, agar menjadi rahmat dan petunjuk bagi mereka dalam segala urusan kehidupan dunia dan akhiratnya.” Karena kedatangan Rasulullah Saw adalah rahmat bagi umat manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan makhluk-makhluk lainnya. Rasulullah membawa ajaran tentang persamaan, persatuan dan kemuliaan umat manusia, bagaimana tata cara hubungan manusia sesama manusia, hubungan sesama pemeluk agama, dan hubungan antara agama. Beliau juga mengajarkan tentang persaudaraan, perdamaian, keadilan, tolong menolong, tata hidup berkeluarga, bertetangga dan bermasyarakat dan lain sebagainya. Dan yang penting lagi dalam manajemen, Rasulullah Saw melarang manusia berbuat sewenang-wenang, sekalipun terhadap binatang. Sebagai contoh, Rasulullah mengajarkan, kalau engkau menyembelih binatang ternak, lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan dicekik, ditusuk atau dipukul. Sembelihlah dengan pisau yang tajam.
Lebih lanjut, M. Yusuf menyimpulkan, bahwa ada bebera Misi pendidikan dari Rasulullah, dan hal ini menjadi manajemen pendidikan yang harus kita contoh, antara lain: 1). Mendorong timbulnya kesadaran umat manusia agar mau melakukan kegiatan belajar dan mengajar. Dimulai dengan perintah Allah, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” 2). Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sepanjang hayat. Hal ini kita ingat hadits yang sangat popular, yaitu: “Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat.” 3). Melaksanakan program wajib belajar. Hal ini dirujuk dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, “Menuntut ilmu wajib bagi setiap orang muslim.” (HR. Ibnu Majah). 4). Mengeluarkan manusia dari kehidupan dzulumat (kegelapan) kepada kehidupan yang terang benderang. Hal ini dapat dijumpai dari firman Allah dalam Al-Qur’an, yakni “Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (al Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. dan Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.”, imbuh Yusuf. Usai kegiatan seminar tersebut, dilanjutkan dengan acara menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama antara SMAN 1 Jeunieb dengan FEB UNIKI, dalam bidang peningkatan dan penguatan mutu SDM, bidang Penelitian, dan bidang Pengabdian kepada Masyarakat. (Kamal@2019).