
Pada tanggal 3 Oktober 2024, Aula Rapat Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) menjadi saksi pentingnya proses demokrasi kampus melalui Debat Kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa untuk periode 2024-2025. Acara ini mempertemukan dua pasangan kandidat yang siap bersaing memperebutkan suara mahasiswa dalam pemilihan yang akan datang.
Debat kali ini mengusung tema “Melahirkan Pemimpin yang Profesional, Unggul, Berjiwa Entrepreneurship, Islami, dan Berdaya Saing di Era Digitalisasi Global”, yang sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam mengembangkan diri di dunia modern. Setiap pasangan calon memiliki kesempatan untuk memaparkan visi dan misinya, serta menjawab berbagai pertanyaan kritis dari panelis dan audiens terkait kepemimpinan dan inovasi di era digital.
Pasangan Kandidat 01:
- Putri Zianby Cintami (Capresma) dan Melly Sukma Fitri (Cawapresma)
Visi: Menjadikan BEM UNIKI sebagai wadah mahasiswa yang aktif, progresif, dan berkualitas, serta lembaga yang responsif terhadap perkembangan zaman.
Poin Utama dalam Debat:- Pengembangan kepemimpinan islami dan entrepreneurship: Putri Zianby menekankan pentingnya nilai-nilai Islami dalam membentuk karakter pemimpin yang amanah dan berintegritas. Ia juga berbicara tentang pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa, di mana BEM akan berperan sebagai fasilitator pelatihan bisnis dan startup.
- Inovasi di era digital: Melly Sukma menyoroti program kerja yang berfokus pada digitalisasi, mulai dari aplikasi kampus hingga platform yang mendukung mahasiswa dalam berkarya dan berbisnis. Mereka juga ingin meningkatkan tata kelola BEM melalui transparansi berbasis teknologi.
Pasangan Kandidat 02:
- Muhammad Farhan (Capresma) dan Arira Satra Yoga (Cawapresma)
Visi: Menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, inovatif, serta berorientasi pada pengembangan karakter dan kemampuan mahasiswa agar siap bersaing di kancah global.
Poin Utama dalam Debat:- Kampus inklusif dan harmonisasi: Muhammad Farhan berkomitmen untuk menciptakan suasana kampus yang harmonis dan setara, dengan menghapus segala bentuk ketimpangan. Ia juga berbicara tentang keadilan bagi seluruh mahasiswa melalui kebijakan yang transparan.
- Entrepreneurship dan pemberdayaan SDM: Arira Satra Yoga memaparkan program pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dengan fokus pada pengembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa di era digital. Mereka menekankan pentingnya dukungan BEM untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global melalui kolaborasi dan pelatihan soft skills.

Kesimpulan Debat
Debat ini berlangsung dengan dinamis, dengan masing-masing pasangan kandidat menampilkan karakter dan visi yang kuat. Pasangan 01 Putri Zianby dan Melly Sukma menggarisbawahi pendekatan kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Islami, kewirausahaan, dan modernisasi berbasis teknologi. Di sisi lain, Pasangan 02 Muhammad Farhan dan Arira Satra Yoga lebih berfokus pada isu inklusivitas, transparansi, serta pemberdayaan mahasiswa secara holistik dalam menghadapi era digitalisasi.
Para mahasiswa yang hadir di aula maupun yang menyaksikan secara daring diharapkan dapat menentukan pilihan terbaik berdasarkan visi, misi, dan gagasan yang disampaikan oleh para kandidat. Proses pemilihan ini akan menentukan arah kepemimpinan BEM UNIKI dalam satu tahun ke depan, dengan harapan dapat mencetak pemimpin yang unggul dan berdaya saing global.