
Pengajian rutin yang dilaksanakan oleh santri Pesantren Mahasiswa Jamiah Kebangsaan di Balai Pengajian Al-Imarah menjadi salah satu upaya penting dalam memperkuat keilmuan agama serta menjaga silaturahmi antar santri.
Kegiatan ini berlangsung setiap malam, dimulai pukul 19.30 WIB hingga 22.00 WIB, dan dilanjutkan setelah salat Subuh hingga pukul 07.00 WIB. Santri yang mengikuti pengajian ini berjumlah tetap 150 orang dan didampingi oleh beberapa ustaz dan ustazah yang kompeten di bidangnya.
Fokus Pembelajaran
Dalam kegiatan ini, para santri mendalami ilmu Al-Qur’an serta mempelajari berbagai cabang ilmu keislaman lainnya, seperti:
- Fiqih: Pemahaman hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari.
- Akhlak: Pembentukan karakter dan perilaku mulia.
- Tasawuf: Pendalaman spiritual dan penyucian hati.
- Nahu dan Saraf: Tata bahasa Arab untuk memahami teks keislaman.
Selain pengajian, para santri juga melanjutkan pendidikan formal di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Pesan dari Pimpinan Pesantren
Tgk. Syakbi, M.Ag., selaku pimpinan pesantren, memberikan nasihat kepada para santri agar tidak pernah lelah dalam menuntut ilmu. Menurutnya, ilmu merupakan pedoman hidup baik di dunia maupun di akhirat. Ia menambahkan bahwa waktu yang digunakan untuk belajar harus dianggap sebagai ibadah agar ilmu yang didapat menjadi berkah dan menjadi ladang pahala.
Harapan dan Manfaat
Dengan adanya pengajian rutin ini, diharapkan para santri mampu memperkuat pondasi keilmuan agama mereka, mempraktikkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, dan siap menjadi generasi penerus yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan agama.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana pesantren memadukan pendidikan agama dan pendidikan formal untuk mencetak individu yang berintegritas dan berkompetensi tinggi.