
Bireuen, Minggu 9 Maret 2025 – Halaman Kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) menjadi saksi hangatnya silaturahmi dan buka puasa bersama yang dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan daerah. Acara ini turut dihadiri oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, H. Muhamad Mardiono, Gubernur Aceh, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Tampak hadir pula Walikota Banda Aceh, Bupati dan Wakil Bupati Bireuen, Walikota Lhokseumawe, Wakil Ketua DPRA, serta tokoh masyarakat, dan seluruh akademika Uniki. Kehadiran para pemimpin ini menandakan kuatnya sinergi antara dunia pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat dalam membangun masa depan Aceh.

Dalam sambutannya, Ketua Pembina Yayasan Kebangsaan, Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si., menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga momen strategis untuk memperkuat sinergi pendidikan dengan sektor pemerintahan dan sosial.
“Yayasan Kebangsaan dan Uniki berkomitmen mencetak generasi muda yang memiliki daya saing tinggi, tidak hanya secara akademik tetapi juga dalam menjawab tantangan sosial dan ekonomi,” ujar Amiruddin dengan penuh optimisme.
Amiruddin juga menyoroti pentingnya pendidikan tinggi dalam membangun masa depan Aceh yang lebih sejahtera. Menurutnya, Uniki terus berperan aktif dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam pidatonya, H. Muhammad Mardiono menekankan urgensi ketahanan pangan sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Ia mengajak semua pihak untuk belajar dari keberhasilan program swasembada pangan di era Presiden Soeharto dan mendorong solusi jangka panjang untuk sektor pertanian.
“Saat ini, kita butuh langkah nyata untuk mengatasi tantangan pangan dengan memberdayakan petani dan desa,” ungkap Mardiono.
Sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan, ia memperkenalkan program Koperasi Merah Putih yang akan dibentuk di setiap desa (gampong). Program ini memberikan bantuan langsung kepada petani serta menyediakan satu unit mobil operasional bagi koperasi desa.

Presiden Prabowo Subianto, lanjut Mardiono, menargetkan pembentukan 70.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia. Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
“Koperasi Merah Putih akan kita resmikan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan ekonomi desa tumbuh mandiri dan masyarakat desa semakin sejahtera,” tambahnya.
Acara ini berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan mendapat respons positif dari para peserta. Masyarakat berharap program-program yang disampaikan dapat segera direalisasikan, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan ketahanan pangan.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan kader partai, memperkuat optimisme bahwa Aceh akan terus berkembang menjadi provinsi yang maju dan sejahtera.
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, silaturahmi dan buka puasa bersama di Uniki bukan hanya sebuah pertemuan biasa, tetapi juga langkah nyata menuju masa depan yang lebih baik bagi Aceh dan generasi penerusnya.